Memiliki hunian sendiri tentu menjadi impian banyak orang. Namun karena besarnya anggaran yang harus dikeluarkan untuk membangun rumah, KPR rumah menjadi salah satu solusi paling populer untuk mewujudkan impian tersebut.
Apalagi saat ini developer properti di Indonesia sedang berlomba-lomba mendirikan hunian terbaiknya di seluruh penjuru negeri. Jika semua unit rumah yang dibangun hanya menyediakan pembelian secara cash, mungkin pihak developer agak kesulitan untuk menjual unit-unit rumahnya.
Namun, sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan KPR, penting untuk memahami apa itu KPR, keunggulannya, dan bagaimana cara mengurusnya. Nah, melalui artikel ini, Alamsuterhomes akan memabahas semuanya dengan lengkap, jadi jangan sampai ada yang ke skip yah!
Daftar Isi
Pengertian KPR Rumah
KPR rumah, atau Kredit Pemilikan Rumah, adalah sebuah fasilitas pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan yang memberikan kesempatan kepada individu untuk membeli rumah dengan sistem pembayaran secara bertahap.
Artinya, Anda bisa langsung menempati rumah yang diinginkan, meskipun belum melunasi seluruh harganya. Dimana, pihak bank yang akan membayar terlebih dahulu kepada penjual, dan pembeli nantinya yang akan mencicil pembayaran tersebut kepada bank dalam jangka waktu tertentu.
KPR umumnya memiliki tenor yang bervariasi, mulai dari 5 hingga 30 tahun, tergantung pada kesepakatan dengan pihak bank dan kemampuan finansial pemohon. Jika Anda saat ini sedang mencari rumah elit dengan cicilan terbaik, bisa langsung cek di Alamsuterhomes.
Terus Apa Saja Keunggulan Menggunakan KPR?
KPR menawarkan sejumlah keunggulan yang membuat banyak orang memilih skema ini untuk membeli rumah. Nah, untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa keuntungan dari KPR rumah yang perlu kamu ketahui:
Bisa Memiliki Rumah Tanpa Harus Menunggu Lama
Salah satu keunggulan utama KPR adalah Anda bisa langsung memiliki rumah tanpa harus menunggu lama menabung untuk membayar secara tunai.
Dengan membayar uang muka (DP) dan menyelesaikan persyaratan KPR, Anda sudah bisa tinggal di rumah idaman, meskipun belum melunasi seluruh harganya.
Pilihan Tenor Fleksibel
Bank biasanya menawarkan pilihan tenor yang fleksibel, mulai dari beberapa tahun hingga puluhan tahun. Anda bisa menyesuaikan tenor ini dengan kemampuan finansial Anda.
Namun biasanya, semakin panjang tenor yang dipilih, semakin kecil cicilan bulanan, meskipun total bunga yang dibayar akan lebih besar. Jadi pastikan tenor yang dipilih sudah sesuai dengan finansial Anda saat ini.
Bunga KPR Relatif Rendah
Dibandingkan dengan kredit konsumtif lainnya, seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan, KPR memiliki bunga yang relatif lebih rendah. Hal ini karena KPR termasuk kredit produktif dan menggunakan rumah yang dibeli sebagai agunan.
Ada dua jenis bunga KPR yang biasanya ditawarkan oleh bank: bunga tetap (fixed) dan bunga mengambang (floating). Agar Anda lebih memahaminya, berikut pengertian dari dua jenis bunga KPR yang umumnya ditawarkan.
Bunga Tetap (Fixed)
Pada masa awal kredit, bunga yang diberikan bank biasanya tetap selama beberapa tahun pertama. Ini memberikan kepastian bagi nasabah mengenai jumlah cicilan yang harus dibayar.
Bunga Mengambang (Floating)
Setelah masa bunga tetap habis, cicilan akan mengikuti suku bunga pasar. Jadi, cicilan bulanan bisa naik atau turun tergantung kondisi suku bunga saat itu.
Tidak Membutuhkan Dana yang Besar
Berbeda dengan membeli rumah secara tunai yang membutuhkan dana besar sekaligus, KPR memungkinkan Anda untuk membayar secara bertahap.
Anda hanya perlu menyediakan dana untuk uang muka, yang biasanya berkisar 10% hingga 30% dari harga rumah, tergantung kebijakan bank dan kemampuan Anda. Jadi, meskipun uang untuk beli rumah belum cukup, Anda tetap bisa memiliki rumah dengan cara KPR.
Didukung Pemerintah
Pemerintah Indonesia juga memiliki program KPR bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang ingin memiliki rumah pertama.
Dengan KPR bersubsidi ini, pembeli mendapatkan bunga lebih rendah dan tenor yang lebih panjang. Program ini tentu sangat membantu mereka yang kesulitan membeli rumah dengan skema KPR reguler.
Langkah-Langkah Mengajukan KPR
Sekarang setelah Anda tahu keunggulan KPR, saatnya Anda juga harus mengetahui bagaimana cara mengurus KPR. Proses pengajuan KPR memang memerlukan beberapa tahapan, namun dengan memahami prosedurnya, Anda bisa menghindari kendala yang mungkin terjadi.
Tentukan Rumah yang Ingin Dibeli
Langkah pertama tentu saja adalah menentukan rumah mana yang ingin Anda beli. Anda bisa mencari rumah baru dari developer atau rumah bekas dari pemilik sebelumnya.
Pastikan rumah yang kamu pilih sudah memiliki legalitas yang jelas, seperti Sertifikat Hak Milik (SHM), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
Hitung dan Sesuaikan Dengan Finansial
Sebelum mengajukan KPR, sangat penting untuk menghitung terlebih dahulu kemampuan finansialmu. Bank biasanya mensyaratkan bahwa cicilan bulanan tidak boleh melebihi 30%-40% dari penghasilan bulanan Anda.
Oleh karena itu, hitung berapa penghasilan tetap bulanan yang Anda miliki, kemudian tentukan berapa besar cicilan yang sanggup Anda bayar. Ingat, pastikan cicilan yang Anda pilih tidak memberatkan Anda nantinya.
Gunakan kalkulator KPR yang biasanya tersedia di situs-situs bank untuk membantu memperkirakan berapa besar cicilan yang harus kamu bayar berdasarkan tenor dan suku bunga yang berlaku.
Kumpulkan Dokumen Persyaratan
Untuk mengajukan KPR, kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen penting, di antaranya:
- KTP dan Kartu Keluarga (KK)
- NPWP
- Slip gaji atau bukti penghasilan (bagi karyawan)
- Surat keterangan usaha (bagi wiraswasta)
- Rekening koran selama 3-6 bulan terakhir
- Fotokopi Sertifikat Rumah (jika rumah bekas)
- Fotokopi IMB dan PBB
Pastikan semua dokumen sudah lengkap dan sesuai dengan persyaratan bank. Jika ada dokumen yang kurang, pengajuan KPR bisa tertunda atau bahkan ditolak.
Selain itu, pastikan apakah masih ada dokumen yang diperlukan, jika masih ada lengkapi agar proses KPR Anda berjalan lancar.
Ajukan KPR ke Bank
Setelah semua dokumen lengkap, Anda bisa mengajukan KPR ke bank yang Anda pilih. Setiap bank memiliki kebijakan dan suku bunga yang berbeda, jadi ada baiknya untuk membandingkan beberapa bank terlebih dahulu sebelum mengajukan KPR.
Biasanya, proses pengajuan KPR melibatkan beberapa tahapan, seperti:
Wawancara
Pihak bank akan melakukan wawancara untuk mengevaluasi kemampuan finansial Anda. Tujuannya, agar cicilan atau tenor yang Anda pilih sudah sesuai dan tidak memberatkan Anda nantinya.
Penilaian Rumah (Appraisal)
Bukan cuma itu, pihak Bank juga akan menilai rumah yang ingin Anda beli, untuk memastikan bahwa nilai rumah sesuai dengan harga yang Anda ajukan
Analisis Kredit
Terakhir, bank juga akan mengecek riwayat kredit Anda melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah Anda memiliki pinjaman yang masih berjalan atau pernah mengalami masalah kredit di masa lalu.
Mendapatkan Persetujuan KPR
Jika bank menyetujui pengajuan KPR-mu, maka mereka akan memberikan persetujuan kredit. Pada tahap ini, bank akan menginformasikan besarnya plafon kredit, suku bunga, tenor, serta biaya-biaya yang harus Anda bayar, seperti biaya provisi, asuransi jiwa, dan asuransi kebakaran.
Setelah disetujui, Anda akan diminta untuk menandatangani perjanjian kredit dan akta jual beli di hadapan notaris. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga satu bulan, tergantung dari kompleksitas pengajuan dan kesiapan dokumen.
Membayar Uang Muka dan Biaya Lainnya
Setelah persetujuan KPR sudah keluar, Anda masih perlu membayar uang muka dan biaya-biaya lainnya. Namun, biasanya uang muka yang akan kamu bayar berkisar antara 10%-30% dari harga rumah, tergantung kesepakatan dengan bank.
Selain uang muka, Anda juga perlu membayar biaya-biaya lain seperti notaris, biaya balik nama ( jika rumah tersebut sebelumnya milik orang lain) biaya administrasi bank dan biaya lainya.
Mulai Cicilan Bulanan
Setelah semua proses selesai dan rumah sudah resmi atas nama, Anda akan mulai membayar cicilan bulanan sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kredit.
Salah satu hal yang tidak boleh sampai kelewat adalah, pastikan untuk selalu membayar cicilan tepat waktu agar tidak terkena denda atau penalti.
Tips agar KPR Disetujui dengan Mudah
Mengajukan KPR bisa jadi proses yang menantang, apalagi jika Anda baru pertama kali melakukannya. Berikut beberapa tips agar pengajuan KPR-mu disetujui dengan mudah:
Pastikan Riwayat Kredit Bersih
Sebelum mengajukan KPR, pastikan Anda tidak memiliki tunggakan pinjaman atau masalah kredit lainnya. Bank sangat memperhatikan riwayat kredit sebelum menyetujui KPR.
Hitung Dengan Cermat Kemampuan Finansial
Jangan tergiur dengan cicilan rendah namun tenor yang sangat panjang. Sesuaikan jumlah cicilan dengan penghasilan bulanan agar tidak membebani.
Pilih Bank dengan Bunga Kompetitif
Lakukan riset terlebih dahulu mengenai bank yang menawarkan bunga KPR paling kompetitif. Jangan ragu untuk bertanya pada teman atau keluarga yang sudah berpengalaman.
KPR adalah solusi praktis bagi mereka yang ingin memiliki rumah tanpa harus menunggu lama untuk menabung. Dengan berbagai keunggulan, seperti tenor fleksibel dan bunga rendah, KPR menjadi pilihan favorit banyak orang.
Namun, sebelum mengajukan KPR, pastikan kamu sudah memahami proses pengajuannya dan menyiapkan segala dokumen yang diperlukan. Dengan persiapan yang matang, pengajuan KPR-mu bisa berjalan lancar, dan impian memiliki rumah akan segera terwujud.
Ohiya, buat Anda yang lagi nyari hunian yang nyaman dekat kemana aja, bisa langsung cek disini. Ada beragam jenis dan tipe hunian yang bisa Anda beli disini semuanya mengusung konsep lingkungan hijau untuk mendukung kehidupan yang lebih nyaman. Jika tertarik, bisa langsung konsultasikan sekarang juga!